Assalamualaikum, buat dirimu yang bergelar muslimah.
Suatu ketika, seorang gadis kecil bernama Dilah bertanya kepada Abinya,
“Abi, bisakah ceritakan padaku tentang muslimah sejati.”
Sang ayah pun menoleh kemudian sambil tersenyum ia berkata.
“Anakku, seorang MUSLIMAH YANG CANTIK bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,melainkan dari kecantikan yang selalu terpancar dari hatinya.”
“Oh, jadi muslim sejati seperti abi tidak melihat kecantikan luarnya ya ?” tanya Dilah kembali.
“Iya, insa’allah anakku. MUSLIMAH YANG MEMPESONA bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, melainkan dilihat dari sejauh mana ia menutupi tubuhnya yang merupakan aurat baginya.” kata abi sambil tersenyum lagi.
“Lalu apa lagi abi ?”tanya Dilah pensaran.
“MUSLIMAH YANG BAIK, bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, melainkan dari keikhlasannya memberikan kebaikan itu.”
“Terus !” Dilah semakin penasaran.
“MUSLIMAH YANG MERDU bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya,
melainkan dari apa yang sering lisannya ucapkan.
MUSLIMAH YANG CERDAS, bukan dilihat dari keahliannya berbicara,
melainkan dari bagaimana cara ia berbicara dan apa yang ia katakana.”
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.
“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya. Ketahuilah putriku…
“MUSLIMAH YANG SANTUN, bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian,
melainkan sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
MUSLIMAH YANG BERANI, bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi kekhawatiran akan dirinya yang membuat orang tergoda karena penampilannya.
MUSLIMAH YANG TABAH, bukan dilihat dari seberapa banyak dan besar ujian yang dijalani, tetapi dari sejauh mana dia bersabar dalam usaha bertakwa kepada Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
MUSLIMAH YANG GAUL, bukan dilihat eksistensinya dalam pergaulan, tetapi dari sejauh mana ia menjaga diri dari pergaulan.”
“Ada lagi Abi ?”tanya Dilah lagi.
“Satu lagi, MUSLIMAH YANG PENAKUT bukan dilihat dari ketakutannya dijauhi oleh sahabat – sahabatnya, melainkan takut jauh dari Allah swt.”
“Subhanallah Abi, Dilah ingi…n sekali menjadi muslimah sejati.”sambil menghampiri Abinya.
“Kamu pasti bisa putriku.”sambil memeluk putrinya Dilah.
“Abi, bisakah ceritakan padaku tentang muslimah sejati.”
Sang ayah pun menoleh kemudian sambil tersenyum ia berkata.
“Anakku, seorang MUSLIMAH YANG CANTIK bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,melainkan dari kecantikan yang selalu terpancar dari hatinya.”
“Oh, jadi muslim sejati seperti abi tidak melihat kecantikan luarnya ya ?” tanya Dilah kembali.
“Iya, insa’allah anakku. MUSLIMAH YANG MEMPESONA bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, melainkan dilihat dari sejauh mana ia menutupi tubuhnya yang merupakan aurat baginya.” kata abi sambil tersenyum lagi.
“Lalu apa lagi abi ?”tanya Dilah pensaran.
“MUSLIMAH YANG BAIK, bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, melainkan dari keikhlasannya memberikan kebaikan itu.”
“Terus !” Dilah semakin penasaran.
“MUSLIMAH YANG MERDU bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya,
melainkan dari apa yang sering lisannya ucapkan.
MUSLIMAH YANG CERDAS, bukan dilihat dari keahliannya berbicara,
melainkan dari bagaimana cara ia berbicara dan apa yang ia katakana.”
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.
“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya. Ketahuilah putriku…
“MUSLIMAH YANG SANTUN, bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian,
melainkan sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
MUSLIMAH YANG BERANI, bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi kekhawatiran akan dirinya yang membuat orang tergoda karena penampilannya.
MUSLIMAH YANG TABAH, bukan dilihat dari seberapa banyak dan besar ujian yang dijalani, tetapi dari sejauh mana dia bersabar dalam usaha bertakwa kepada Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
MUSLIMAH YANG GAUL, bukan dilihat eksistensinya dalam pergaulan, tetapi dari sejauh mana ia menjaga diri dari pergaulan.”
“Ada lagi Abi ?”tanya Dilah lagi.
“Satu lagi, MUSLIMAH YANG PENAKUT bukan dilihat dari ketakutannya dijauhi oleh sahabat – sahabatnya, melainkan takut jauh dari Allah swt.”
“Subhanallah Abi, Dilah ingi…n sekali menjadi muslimah sejati.”sambil menghampiri Abinya.
“Kamu pasti bisa putriku.”sambil memeluk putrinya Dilah.
Cantiknya wanita kerana kejernihan wajahnya...
Manisnya wanita kerana senyumannya yang indah...Ayunya wanita kerana kesederhanaan lahiriahnya...Hebatnya wanita kerana keimanan & ketaqwaan yang teguh...Hiasilah peribadimu dengan ahklak yang terpuji...Nilai diri seorang Gadis Yang Bertutup...
" seindah hiasan adalah wanita solehah "
Renungkan dan Selamat Beramal